Pandangan Ferdinand Tonnies
Dikotomi
antara bentuk struktur sosial pramodern dan yang modern tidak hanya dikenal
dalam analisa Durkheim. Mungkin sangat mirip dengan distingsi Tonnies yang
terkenal itu antara masyarakat Gemeinschaft dan masyarakat Gesellschaft. Terjemahan Inggrisnya adalah community dan society untuk masing-masingnya, yang
pada dasarnya juga berhubungan dengan istilah solidaritas mekanik dan organik.
Bagi
Tonnies, masyarakat Gemeinschaft mencerminkan satu kemauan yang
bersifat alamiah dan memperlihatkan satu struktur sosial yang ditandai oleh
kesatuan organik, tradisi yang kuat, hubungan yang menyeluruh dan
memperlihatkan spontanitas dalam perilaku. Sebaliknya masyarakat Gesellschaft ditandai oleh kemauan yang
bersifat rasional, yang lebih direncanakan, serta mengutamakan hubungan sosial
yang didasarkan pada spesialisasi tertentu. Disitingsi Maine antara status dan
kontrak memperlihatkan dikotomi yang serupa, seperti yang kemudian banyak
dilukiskan oleh Redfield antara kebudayaan rakyat dan kebudayaan kota.
(Johnson, 1986 : 189).
Masyarakat
bukan organisme yang dihasilkan oleh proses-proses biologis, bukan pula
mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian individual yang berdiri
sendiri-sendiri, melainkan didorong oleh naluri-naluri spontan yang bersifat
menentukan bagi manusia. Masyarakat adalah usaha manusia untuk memelihara
relasi-relasi timbal balik yang mantap dan kemauan manusia mendasari
masyarakat. Sehubungan dengan kemauan itu, Tonnies kemudian membedakan
antara Zweekwille, yaitu kemauan rasional yang hendak mencapai
tujuan dan Triebwille yaitu dorongan batin berupa perasaan.
Distingsi ini berasal dari Wilhelm Wundu.
Menurut Ferdinand Tonnies,
seseorang sosiolog dari Jerman pada tahun 1885-1936 dalam bukunya “gemeinschaft und gesselschaft”
(1887) bahwa semua hubungan antar manusia yang menimbulkan suatu ikatan berasal
dari dua rupa sifat-sifat pokok, yakni “wessenwillen” manusia atau “kurwillen”
manusia. “wessenwillen” itu ialah bentuk-bentuk kehendak, dalam arti positif
atau negatif yang berakar pada perasaan (hasrat naluri) dan diperkuat oleh
pemakaian, jadi sebagai kebiasaan serta disempurnakan oleh agama dan
kepercayaan. Di dalamnya termasuk juga kehendak yang positif yakni apabila
kehendak itu ditujukan kepada alat-alat untuk mencapai suatu tujuan, merupakan alat itu bersama-sama
dengan tujuan dirasakan dan dipikirkan sebagai kesatuan.
Pada umumnya, wessenwillen itu bersifat
tak rasional dalam arti tidak mengurangi sifat dari pada akal itu sendiri,
bersifat subyektif serta statis. Dan segala ikatan sosial yang cenderung kepada
sifat-sifat tak rasional-subyektif-statis, oleh Tonnies disebut Gemeinschaft. Kurwillen
adalah bentuk-bentuk kehendak, dalam arti positif atau negatif yang berakar
pada akal pikiran atau rasio, jadi diperhitungkan untung ruginya terlebih
dahulu. Misalkan dalam hal timbul perbedaan, yakni apabila tujuan dan alat-alat
itu tidak bertepatan artinya apabila alat itu berlainan, bahkan bertentangan
dengan tujuan namun meskipun demikian masih juga diakui dan dikehiendaki sebagai
alat, jadi juga dengan mengalahkan rasa segan, enggan, masgul atau
perasaan-perasaan lainnya yang tak logis ataau tak rasional.
Pada umumnya kurwillen itu bersifat
rasional, obyektif dan dinamis. Dan segala ikatan sosial yang cenderung kepada
sifat-sifat rasional-obyektif-dinamis, ini oleh Tonnies disebut Gesselschaft. Dengan
adanya pembagian bentuk pergaulan hidup secara tajam yaitu gemeinschaft dan
gesselschaft tersebut di atas, merupakan dua ujung pergaulan hidup yang paling
berlawanan. Namun demikian pergaulan hidup sebagai dua kutub yang murni, yaitu
gemeinschaft atau gesselschaft yang mutlak, pada hakekatnya tidak pernah
terdapat dalam arti yang mutlak nyata. Sebab dalam praktek ada kemungkinan
tiap-tiap pergaulan hidup, pertentangan itu agak samar-samar. Jadi diakuinya
ada berbagai jenis pergaulan hidup menurut kenyataan merupakan paduan dari
unsur sifat-sifat itu saling bergantian dan saling bercampur-baur yang
membentuk pergaulan hidup dengan ciri-ciri tersendiri.
Sehubungan dengan itu para sarjana
sosiologi atas dasar campuran teori klasik dari Tonnies, memberi
istilah-istilah sendiri serta menyebutkan sifat-sifat serta
pembatasan-pembatasan tertentu dalam menggolong-golongkan pergaulan hidup yang
nyata yang banyak macamnya itu antara lain:
1. Keluarga
dan kerabat – Community Primeir
2. Community
– Society
3. Desa
dan Kota
4. Crowd
5. Kelompok
pada umumnya
6. Golongan
dan kelas
7. Bangsa,
Negara, Nasion
8. Perkumpulan
dan sebagainya.