Demo Tolak Kenaikan BBM Di Jl Diponegoro Rusuh
Reporter: Eko
Prasetya
Belasan mahasiswa kembali melakukan
demontrasi di depan Kampus UKI Salemba di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. Demo
tersebut kembali rusuh dan menyebabkan kemacetan di Jalan Diponegoro.
Pantauan merdeka.com, Selasa (13/3),
demo belasan mahasiswa yang menolak rencana kenaikan BBM tersebut awalnya
berjalan tertib. Tiba-tiba mahasiswa yang menggunakan setengah jalan membakar
dua ban dalam aksi di Jl Diponegoro.
Hal itu mengundang petugas kepolisian
untuk beraksi dan langsung memadamkan api karena aksi bakar ban tersebut
mengganggu lalu lintas di sekitar lokasi. Namun mahasiswa tidak terima dengan
hal tersebut sehingga terjadi aksi dorong-dorongan antara petugas kepolisian
dengan mahasiswa.
Aksi semakin memanas dan bentrokan pun
pecah di Jl Diponegoro. Beberapa mahasiswa juga melempari polisi dengan batu
dan bata. Baku pukul di kedua pihak terjadi untuk beberapa saat.
Akibat kejadian ini Jl
Diponegoro, tepatnya di depan RSCM macet. Kendaraan yang melaju dari arah
mentang menuju Salemba tidak berani melintas saat bentrokan terjadi.[hhw]
Sumber Berita:
http://www.merdeka.com/peristiwa/demo-tolak-kenaikan-bbm-di-jl-diponegoro-rusuh.html diakses tanggal 20 Maret 2012 pukul 13.07 WIB
Analisis Berita
Sejatinya,
demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia merupakan suatu hal yang sah
dilakukan. Demonstrasi dinilai sebagai bentuk tanggapan atau aspirasi rakyat
atas apa yang terjadi di dalam pemerintahan baik yang positif maupun yang
negatif. Demonstrasi dinilai dapat menjadi saluran yang efektif. Demonstrasi
sendiri bisa mendapat izin dari aparat berwenang dengan berbagai macam syarat
yang sudah ditetapkan. Akan tetapi, terkadang syarat perizinan tersebut tidak
diindahkan oleh para demonstrans. Tindakan yang tidak kooperatif tersebut dapat
memicu timbulnya masalah baru.
Jika dilihat dari kacamata Sosiologi
khususnya macam-macam bentuk interaksi disosiatif, demo kenaikan BBM di atas
termasuk ke dalam interaksi disosiatif kontravensi dan pertentangan. Bisa
dikatakan kontravensi karena kegiatan demo tersebut berniat untuk menghalangi
pemerintah menaikkan harga BBM. Selain itu, demo tersebut dikatakan kontravensi
karena tidak berakhir dengan pertikaian. Kemudian, juga bisa disebut
pertentangan karena demo di atas berakhir dengan kericuhan dan kekerasan.
Demo kenaikan harga BBM di atas tergolong
dalam demonstrasi yang menimbulkan masalah baru. Demo yang pada awalnya ingin
menyampaikan aspirasi rakyat yang keberatan dengan naiknya harga BBM justru
berakhir ricuh. Mahasiswa sebagai peserta demo melakukan aksi anarkis dengan
membakar dua ban. Hal tersebut merupakan pelanggaran tata tertib dalam berdemo.
Selain itu, aksi tersebut juga merugikan pengguna jalan yang melintasi jalan
Diponegoro Jakarta Pusat. Hal ini sangat disayangkan, karena demo yang
semestinya berniat baik justru merugikan orang lain.
Sebenarnya, kebanyakan demo
dilakukan atas dasar kekecewaan pada kebijakan pemerintah. Kekecewaan itulah
yang membuat para demonstrans melakukan demo disertai dengan emosi yang
meluap-luap, walaupun tidak semuanya. Emosi tersebut mereka wujudkan dalam
tindakan-tindakan yang tidak semestinya dalam aktivitas demo. Tapi, tidak
selamanya demonstrans dapat disalahkan. Aparat pengamanan demo yang bertindak
terlalu keras pada pendemo juga tidak dibenarkan. Mereka seharusnya mengawal
dengan sewajarnya dan bertindak keras apabila para demonstrans sudah bertindak
hal-hal yang bersifat merusak dan merugikan.
Demo yang tertib dapat terlaksana asalkan para demonstran dapat menjaga
emosinya dengan baik. Selain itu, demo
yang tertib juga harus didukung pengamanan aparat terkait. Hubungan yang baik
antara pendemo dan aparat pengaman dapat terjadi dalam setiap aktivitas demo
agar tidak terjadi kerusuhan yang merugikan orang lain. Selanjutnya, setelah
demo berjalan dengan baik diharapkan pemerintah juga dapat menerima aspirasi
para demonstrans tersebut dan mempertimbangkannya agar tidak membebani rakyat
serta kebijakan-kebijakan yang akan datang dapat lebih mensejahterakan rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar