Cowboys In Paradise: Publikasi Sinematik Buram?
Analisis
Wacana:
A. Permasalahan
Pada film Cowboys In Paradise ini,
mungkin pembuat film yaitu Amit Virmani hanya ingin mengungkapkan masalah yang
ia lihat ke dalam film yang jelas, factual, akurat seperti apa adanya. Ia tidak
mempertimbangkan dampak dari penayangan film tersebut. Seperti diketahui,
setiap orang pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Jika orang yang sudah
bisa berfikir secara logis (pemahaman yang baik) mungkin dampaknya tidak akan
terlalu besar. Akan tetapi untuk orang yang memiliki tingkat pemahaman kurang,
mungkin saja mereka berfikir bahwa film
Cowboys in Paradise ini adalah film yang menggambarkan perilaku keseluruhan
masyarakat Indonesia khususnya Bali. Hal inilah yang menjadi kerugian untuk
masyarakat Indonesia dengan budaya timur yang sopan dan masyarakat Bali yang
selama ini dikenal sebagai masyarakat dengan budaya yang sangat dijunjung
tinggi.
B. Solusi
Film Cowboys In Paradise merupakan
film documenter, yang selama ini diasumsikan sebagai kebenaran dari apa yang
sedang terjadi. Bagaimanapun juga demi kebutuhan “filmis”, maka dalam
penyajiannya harus diatur, diolah kembali, dan ditata strukturnya. Karena
itulah, seharusnya film Cowboys In Paradise ini dikaji lebih dalam lagi (dipertimbangkan)
sebelum dipublikasikan ke dunia luar agar tak terjadi kesalahpahaman yang
berakibat fatal. Selain itu pembuat film juga harus mempertanggungjawabkan
dampak yang ditimbulkan dari beredarnya film “Cowboys In Paradise” sesuai
dengan kebebasannya dalam mengekpresikan pemikiran-pemikirannya. Di sisi lain,
masyarakat Bali juga harus bersabar dan lebih focus untuk menunjukkan pada
dunia bahwa tidak semua masyarakat Bali seperti apa yang digambarkan dalam
film.
0 komentar:
Posting Komentar